3 Contoh LK 2.2 Penentuan Solusi PPG Dalam Jabatan 2023
Merupakan suatu kebahagiaan untuk dapat berbagi pengalaman belajar bagi mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan. Anda hadir di sini karena Anda memahami pentingnya berkontribusi terhadap dunia pendidikan yang semakin kompleks dan penuh tantangan.
Memahami berbagai permasalahan yang ada di dunia pendidikan, mulai dari hambatan belajar siswa hingga dinamika interaksi di kelas, merupakan kunci awal untuk menjadi guru yang efektif dan inspiratif.
Artikel ini disusun untuk merancang dan menjadi panduan pemahaman yang akan memandu Anda melalui beberapa tahapan proses seperti identifikasi, eksplorasi, dan penentuan penyebab permasalahan.
Kegiatan pembelajaran ini bertujuan untuk membekali Anda dengan keterampilan dan pemahaman yang dibutuhkan untuk menganalisis dan menangani berbagai permasalahan yang mungkin Anda hadapi dalam pembelajaran siswa di sekolah.
LK 2.2 Penentuan Solusi
Pada artikel ini, Anda akan diberikan panduan dalam mencari dan memahami proses penentuan solusi penyebab masalah dalam kegiatan pembelajaran yang dirancang khusus untuk membantu Anda mengerjakan Lembar Kerja (LK).
LK 2.2 Menentukan Solusi merupakan salah satu LKS yang wajib diselesaikan oleh peserta PPG Dalam Jabatan, setelah pembelajaran selesai. LKS ini bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta dalam menentukan solusi atas masalah pembelajaran yang teridentifikasi.
Untuk itu, kami berikan pula beberapa contoh LKS dan petunjuk pengerjaan tahap penentuan penyebab masalah yang dapat Anda jadikan acuan atau dapat diadopsi langsung dalam praktik mengajar Anda di kelas.
Format Lembar Kerja (LK)
Dalam kegiatan PPG, mahasiswa atau guru harus menyelesaikan berbagai tagihan atau tugas setelah materi pembelajaran selesai. Kegiatan pembelajaran ini dirancang dan disusun dalam lembar kerja.
Berikut adalah format lembar kerja Penentuan Solusi;
Petunjuk Pengisian Lembar Kerja (LK)
Berikut isian lembar kerja penentuan solusi meliputi beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah;
LK 2.2 Penentuan Solusi
Kolom (1);
• Tuliskan 1 persoalan yang paling urgent yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Kolom (2);
• Tuliskanlah apa penyebab setiap masalah yang diidentifikasi.
Kolom (3);
• Tuliskan solusi yang dipilih dari beberapa alternatif yang sebelumnya telah didiskusikan.
Kolom (4);
• Jelaskan singkat solusi yang dipilih.
Kolom (5);
• Apakah kelebihan dari solusi yang dipilih.
Kolom (6);
• Apakah kelemahan dari solusi yang dipilih.
Kolom (7);
• Rencana mitigasi kelemahan solusi.
Contoh LK 2.2 Penentuan Solusi
Pada LK 2.2 Penentuan Solusi, mahasiswa atau guru peserta PPG diminta untuk menentukan solusi/penyelesaian terkait masalah pembelajaran. Menentukan solusi atas masalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan atau model pembelajaran inovatif.
Berikut ini adalah contoh lembar kerja dalam LK 2.2 Penentuan Solusi PPG Dalam Jabatan, dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran seperti; pendekatan Problem Based Learning (PBL), Learning Start With a Question (LSQ) dan Gallery Walk.
Contoh 1; LK 2.2 Penentuan Solusi
Masalah yang dipilih untuk diatasi;
• Minat belajar siswa yang rendah dalam belajar teks Laporan/Report text.
Penyebab Masalah;
• Kegiatan dan aktifitas siswa di asrama / pondok, membuat siswa lelah.
• Kegiatan belajar siswa di sekolah dalam menerima pelajaran tidak konsentrasi karena mengantuk.
• Siswa tidak diperbolehkan membawa gawai dikelas.
Solusi yang dipilih;
• Guru memberikan materi teks Report bahasa Inggris yang menarik dan menyenangkan, belajar bersama siswa untuk memahami dan mengidentifikasi lingkungan sekitar.
• Jelajahi dan bermain kosakata tentang topik yang interaktif dengan menerapkan model Pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ).
Deskripsi;
• Metode Pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ) adalah suatu metode atau strategi pembelajaran aktif dengan cara merangsang keinginan siswa untuk bertanya kemudian guru menjelaskan apa yang ditanyakan oleh siswa.
• Metode learning starts with a question berkaitan dengan kemampuan bertanya dan menjawab. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan individu, sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir. Agar siswa aktif dalam bertanya, maka siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan diajarkan, yaitu dengan membaca terlebih dahulu.
Membaca akan membuat peserta didik memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajari, sehingga apabila dalam membaca atau membahas materi tersebut terjadi kesalahan pemahaman akan terlihat dan dapat dibahas serta dibenarkan secara bersama-sama.
Data Pendukung;
• Menurut Silberman (2009:144), metode Learning Start With a Question (LSQ) adalah suatu metode pembelajaran yang merangsang siswa untuk bertanya tentang mata pelajaran mereka.
• Menurut Suprijono (2010:112), metode Learning Start With a Question (LSQ) adalah suatu metode pembelajaran aktif dalam bertanya.
• Menurut Hamruni (2009:276), metode Learning Start With a Question (LSQ) adalah suatu metode pembelajaran dimana proses belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif jika siswa aktif dalam bertanya sebelum mereka mendapatkan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari dari guru sebagai pengajar.
• Menurut Djamarah (2010:399), metode Learning Start With a Question (LSQ) adalah metode pembelajaran aktif dalam bertanya. Satu cara menciptakan pola belajar aktif ini adalah merangsang siswa untuk bertanya tenang mata pelajaran tanpa penjelasan dari guru terlebih dahulu.
Kelebihan;
Model Pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ) memiliki kelebihan sebagai berikut;
1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
2. Pembelajaran menjadi lebih menarik.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori pembelajaran.
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan.
7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
8. Peran guru berubah kearah yang positif.
Kekurangan;
Model Pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ), memiliki kekurangan sebagai berikut;
1. Membutuhkan waktu panjang jika banyak pertanyaan yang dilontarkan siswa.
2. Jika guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab, pertanyaan atau jawaban bisa melantur jika siswa tersebut tidak belajar atau tidak menguasai materi.
3. Apatis bagi siswa yang tidak terbiasa berbicara dalam forum atau siswa yang pasif.
4. Mensyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang topik atau masalah yang diskusikan.
Mitigasi;
1. Menyiapkan permasalahan yang relevan untuk merangsang keinginan siswa dalam bertanya, sehingga siswa mempunyai kemampuan untuk bertanya dan menjawab serta memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajari, terkait teks Report.
2. Agar siswa mempunyai keingintahuan dan kemampuan berpikir aktif dalam menyelesaikan permasalahan dengan mudah terkait teks Report bahasa Inggris.
Contoh 2; LK 2.2 Penentuan Solusi
Masalah yang dipilih untuk diatasi;
• Kesulitan siswa dalam membaca teks/bacaan pendek (monolog) sederhana teks Laporan/Report text.
Penyebab Masalah;
• Sebagian besar siswa malas membaca teks bahasa Inggris.
• Kesulitan mengeja kata karena tata bahasa susah.
• Siswa lebih suka belajar bahasa lain (bahasa Arab).
Solusi yang dipilih;
• Memberikan dan menyajikan materi Bahasa Inggris teks report yang mudah dan ringan, mengambil topik sederhana dan interaktif.
• Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi teks/bacaan melalui penerapan Model Problem Based Learning (PBL).
Deskripsi;
• Model pembelajaran PBL disetting memiliki bentuk yang diawali dengan sebuah masalah dimana instruktur sebagai pelatih, diakhiri penyajian dan kerja siswa, guru lebih sebagai pembimbing dan fasilitator, siswa diupayakan berpikir untuk memecahkan masalahnya sendiri.
• Pemusatan masalah disekitar materi pelajaran, kemampuan siswa mewujudkan hipotesis, kemampuan menyajikan hasil karya, menuntuk kemampuan menganalisis, mempresentasikan hasil, pengembangan kreativitas berpikir, menuntut kemampuan menyampaikan konsep-konsep terkait materi.
• Model ini menuntut kemampuan guru sebagai motivator dan fasilitator, kemampuan mengajar kelompok kecil, guru merupakan kunci keberhasilan pembelajaran, kelompok bisa lebih banyak 5-8 orang. Unit-unit pelajaran ditukar untuk setiap anggota kelompok. Guru harus menghindari ceramah, masalah disampaikan sebagai stimulus sehingga pembelajaran menantang, kemampuan metakognisi (mengolah data), siswa diupayakan memiliki kemampuan lebih dari menggali semua masalah yang ada dan kemampuan membandingkan temuan-temuannya dengan temua orang lain, sehingga siswa menjadi sangat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
• Model ini menuntut kegiatan intelektual metode belajar sendiri, memproses apa yang mereka telah dapatkan dalam pikirannya untuk menjadi sesuatu yang bermakna. Mereka diupayakan untuk lebih produktif, mampu membuat analisa membiasakan mereka brpikir kritis, dapat mempresentasikan apa yang telah dipelajari.
• Model ini juga bisa diupayakan untuk pengembangan kemampuan akademik, menghindarkan siswa belajar dengan hapalan, dapat memberikan tambahan kemampuan untuk dapat mengasimilasikan dan mengakomodasikan informasi, serta menuntut kemampuan pemecahan dengan latihan khusus untuk mempertinggi daya ingat dengan berlatih untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang ada.
Kelebihan;
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), memiliki kelebihan sebagai berikut;
1. Menantang kemampuan siswa dan memberikan kepuasan dalam menemukan pengetahuan yang baru bagi siswa.
2. Meningkatkan motivasi, minat dan aktivitas belajar siswa.
3. Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami permasalahan yang ada di dunia nyata.
4. Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan baru dan bertanggung jawab atas pembelajarannya.
Kekurangan;
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), memiliki kekurangan sebagai berikut;
1. Ketika siswa tidak mempunyai niat atau tidak yakin bahwa masalah yang dipelajari sulit dipecahkan, maka siswa akan merasa malas untuk mencoba.
2. Ada sebagian siswa yang beranggapan bahwa tanpa memahami materi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah, mengapa mereka harus mencoba menyelesaikan masalah yang dipelajarinya, maka mereka akan mempelajari apa yang ingin mereka pelajari.
Mitigasi;
1. Menuntun dan membimbing siswa untuk meningkatkan keterampilan membaca dan kemampuan belajar memahami kata-kata sulit dengan mudah sesuai harapan terkait teks Laporan/Report bahasa Inggris.
2. Membantu siswa untuk berkreasi, bertukar pikiran, mengeluarkan pendapat, bertanya, berargumentasi, bertukar informasi dan memecahkan masalah terkait teks Laporan/Report bahasa inggris.
3. Membuat siswa berpikir lebih tajam, lebih kreatif dan kritis dan siswa dapat memahami isi teks lebih jauh sesuai dengan harapan terkait teks Laporan/Report bahasa Inggris.
Contoh 3; LK 2.2 Penentuan Solusi
Nama Mahasiswa : (nama peserta)
Asal institusi : (asal sekolah)
Masalah yang dipilih untuk diatasi;
• Motivasi siswa kelas X yang rendah dalam membaca bacaan pendek (monologue) sederhana teks Laporan/Report text.
Penyebab Masalah;
• Kurang paham dan kesulitan kosa kata (vocabularies meaning).
Solusi yang dipilih;
• Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik dengan menggunakan model pembelajaran Active Learning, Gallery Walk.
Deskripsi;
• Metode gallery walk merupakan
salah satu dari model pembelajaran Active Learning. Model pembelajaran Active Learning merupakan suatu bentuk proses pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk bergerak aktif sebagai subyek belajar yakni siswa mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan, dan mendiskusikan tentang satu materi pembelajaran.
• Metode gallery walk merupakan
suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang dipelajari peserta didik selama ini, prosedur dibawah ini menurut pendapat Melvin L. Silberman, yaitu:
1. Bagilah peserta didik menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan dua hingga empat orang.
2. Perintahkan tiap kelompok untuk
mendiskusikan apa yang didapatkan
oleh anggotanya dari pelajaran yang
peserta didik ikuti. Kemudian
perintahkan mereka untuk membuat
sebuah daftar pada kertas lebar hasil
pembelajaran ini.
3. Tempelkan daftar tersebut pada
dinding.
4. Perintahkan peserta didik untuk
berjalan melewati tiap daftar,
perintahkan agar tiap peserta didik
untuk memberikan tanda centang di
dekat hasil belajar yang juga ia
dapatkan pada daftar selain daftarnya
sendiri.
5. Surveilah hasilnya, cermati hasil
pembelajaran yang paling umum
didapatkan. Jelaskan sebagian hasil
pembelajaran yang tidak biasa.
Kelebihan;
Setiap strategi pembelajaran dalam
penerapannya memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing, termasuk
metode gallery walk. Kelebihan metode
gallery walk diantaranya:
1. Peserta didik terbiasa membangun
budaya kerjasama memecahkan
masalah dalam belajar.
2. Terjadi sinergi saling menguatkan
pemahaman terhadap tujuan
pembelajaran.
3. Membiasakan peserta didik bersikap
saling menghargai dan mengapresiasi
hasil belajar peserta didik yang lain.
4. Mengaktifkan fisik dan mental peserta
didik selama proses belajar.
5. Membiasakan peserta didik memberi
dan menerima kritik.
6. Peserta didik tidak terlalu bergantung
pada guru, akan tetapi dapat
menambah kepercayaan kemampuan
berfikir sendiri untuk menemukan informasi dari berbagai sumber dan
juga belajar dari peserta didik yang
lainnya.
7. Menangani berbagai keterampilan
kognitif meliputi analisis, evaluasi dan
sintesis.
Kekurangan;
Selain kelebihan metode gallery walk
memiliki kekurangan. Beberapa
kekurangan dari metode gallery walk
yaitu:
1. Apabila anggota kelompok terlalu
banyak, beberapa peserta didik akan
menggantungkan pekerjaannya kepada
peserta didik yang lain.
2. Pengaturan kelas yang lebih rumit.
3. Untuk menciptakan kesadaran dalam
bekerjasama secara berkelompok.
membutuhkan waktu yang cukup lama
4. Dalam proses pembelajaran guru lebih
ekstra cermat dalam memantau dan
menilai keaktivan individu dan
kelompok.
5. Jika tanpa pengawasan yang efektif
dilakukan oleh guru, maka bisa terjadi
sesuatu yang hendak dipelajari dan
dipahami tidak pernah dicapai oleh
peserta didik.
Mitigasi;
Metode gallery walk berpengaruh besar pada:
1. Siswa akan tertantang untuk menyelesaikan masalah yang akan membuat siswa menjadi terbiasa menghadapi masalah.
2. Solidaritas sosial akan terpupuk dengan adanya diskusi dengan teman satu kelompok.
3. Guru dengan siswa akan semakin akrab.
4. Siswa akan terbiasa menerapkan metode eksperimen karena ada kemungkinan suatu masalah yang harus diselesaikan siswa melalui eksperimen.
Diatas disajikan contoh-contoh mengisi lembar kerja penentuan solusi pada kegiatan pembelajaran PPG dalam jabatan 2023. Semoga bermanfaat.
Sumber:
• Mahasiswa PPG Dalam Jabatan 2023.
• Pembelajaran PPG Dalam Jabatan Kategori 1 (K1) 2023.
• Contoh LK dan Rubrik Pendalaman Materi PPG Dalam Jabatan 2023.
.jpg)
Comments
Post a Comment